Nomor Katalog : 9199017.73
Nomor Publikasi : 73550.2221
ISSN / ISBN : -
Tanggal Rilis : 2022-12-07
Ukuran File : 1.67 MB
Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi (LBDSE) merupakan
publikasi bulanan yang diterbitkan BPS Provinsi Sulawesi Selatan.
Penerbitan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum
tentang data-data strategis yang dirilis BPS baik data bulanan,
triwulanan, semesteran, maupun tahunan.
Publikasi ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan
pembaca dan konsumen data tentang hasil yang telah dipublikasikan
oleh BPS. Jawaban tersebut akan mampu menjadi alasan dan argumen
logis sesuai fakta, sehingga sangat diperlukan untuk mencermati
perubahan-perubahan yang tercermin pada data hasil Publikasi BPS.
Nomor Katalog : 5102001.73
Nomor Publikasi : 73000.2239
ISSN / ISBN : -
Tanggal Rilis : 2022-12-02
Ukuran File : 3.69 MB
Sektor pertanian merupakan salah satu motor penggerak utama perekonomian
Provinsi Sulawesi Selatan dengan kontribusi pembentukan nilai tambah mencapai sekitar 20
persen dari total nilai tambah yang dihasilkan. Penyediaan indikator-indikator pertanian
menjadi hal yang penting untuk bisa digunakan dalam berbagai kajian sebagai dasar
pengambilan kebijakan pembangunan di sektor pertanian.
Analisis deskriptif dilakukan dengan mengelompokkan 24 kabupaten/kota yang
ada di Provinsi Sulawesi Selatan ke dalam 5 wilayah yaitu Selatan-Selatan, Maminasata,
Ajatappareng, Luwu Raya dan Toraja serta Bosowa. Wilayah Ajatappareng mencakup 6
kabupaten/kota yaitu Kab. Pangkajene Kepulauan, Kab. Barru, Kab. Sidenreng Rappang, Kab.
Enrekang, Kab. Pinrang dan Kota Parepare.
Indikator Pertanian Wilayah Ajatappareng Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2021 menjelaskan berbagai informasi dan indikator pertanian di wilayah Ajatappareng
khususnya terkait luas tanam, luas panen dan produksi untuk masing-masing komoditas
pertanian.
Nomor Katalog : 5102001.73
Nomor Publikasi : 73000.2237
ISSN / ISBN : -
Tanggal Rilis : 2022-12-02
Ukuran File : 2.38 MB
Sektor pertanian merupakan salah satu motor penggerak utama perekonomian
Provinsi Sulawesi Selatan dengan kontribusi pembentukan nilai tambah mencapai sekitar 20
persen dari total nilai tambah yang dihasilkan. Penyediaan indikator-indikator pertanian
menjadi hal yang penting untuk bisa digunakan dalam berbagai kajian sebagai dasar
pengambilan kebijakan pembangunan di sektor pertanian.
Analisis deskriptif dilakukan dengan mengelompokkan 24 kabupaten/kota yang ada
di Provinsi Sulawesi Selatan ke dalam 5 wilayah yaitu Selatan-Selatan, Mamminasata,
Ajatappareng, Luwu Raya dan Toraja serta Bosowa. Wilayah Mamminasata mencakup 4
kabupaten/kota yaitu Kota Makassar, Kab. Maros, Kab. Gowa dan Kab. Takalar.
Indikator Pertanian Wilayah Mamminasata Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021
menjelaskan berbagai informasi dan indikator pertanian di wilayah Mamminasata khususnya
terkait luas tanam, luas panen dan produksi untuk masing-masing komoditas pertanian.
Nomor Katalog : 5102001.73
Nomor Publikasi : 73000.2236
ISSN / ISBN : -
Tanggal Rilis : 2022-12-02
Ukuran File : 3.12 MB
Sektor pertanian merupakan salah satu motor penggerak utama perekonomian
Provinsi Sulawesi Selatan dengan kontribusi pembentukan nilai tambah mencapai sekitar 20
persen dari total nilai tambah yang dihasilkan. Penyediaan indikator-indikator pertanian
menjadi hal yang penting untuk bisa digunakan dalam berbagai kajian sebagai dasar
pengambilan kebijakan pembangunan di sektor pertanian.
Analisis deskriptif dilakukan dengan mengelompokkan 24 kabupaten/kota yang
ada di Provinsi Sulawesi Selatan ke dalam 5 wilayah yaitu Selatan-Selatan, Mamminasata,
Ajatappareng, Luwu Raya dan Toraja serta Bosowa. Wilayah Selatan-Selatan mencakup 5
kabupaten yaitu Kab. Selayar, Kab. Bulukumba, Kab. Bantaeng, Kab. Jeneponto dan Kab.
Sinjai.
Indikator Pertanian Wilayah Selatan-Selatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2018 - 2021 menjelaskan berbagai informasi dan indikator pertanian di wilayah SelatanSelatan khususnya terkait luas tanam, luas panen dan produksi untuk masing-masing
komoditas pertanian, serta subsektor peternakan.
Nomor Katalog : 5102001.73
Nomor Publikasi : 73000.2240
ISSN / ISBN : -
Tanggal Rilis : 2022-12-02
Ukuran File : 4.39 MB
Sektor pertanian merupakan salah satu motor penggerak utama perekonomian
Provinsi Sulawesi Selatan dengan kontribusi pembentukan nilai tambah mencapai sekitar 22
persen dari total nilai tambah yang dihasilkan. Penyediaan indikator-indikator pertanian
menjadi hal yang penting untuk bisa digunakan dalam berbagai kajian sebagai dasar
pengambilan kebijakan pembangunan di sektor pertanian.
Analisis deskriptif dilakukan dengan mengelompokkan 24 kabupaten/kota yang
ada di Provinsi Sulawesi Selatan ke dalam 5 wilayah yaitu Selatan-Selatan, Mamminasata,
Ajatappareng, Luwu Raya dan Toraja serta Luwu Raya dan Toraja Raya. Wilayah Luwu Raya
dan Toraja mencakup 6 kabupaten/kota yaitu Kab. Luwu, Kab. Luwu Timur, Kab. Luwu Utara,
Kota Palopo, Kab. Tana Toraja dan Kab. Toraja Utara.
Indikator Pertanian Wilayah Luwu Raya dan Toraja Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2021 menjelaskan berbagai informasi dan indikator pertanian di wilayah SelatanSelatan khususnya terkait luas tanam, luas panen dan produksi untuk masing-masing
komoditas pertanian.
Nomor Katalog : 7102025.73
Nomor Publikasi : 73540.2205
ISSN / ISBN : -
Tanggal Rilis : 2022-12-02
Ukuran File : 1.24 MB
Publikasi “Indeks Kemahalan Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan 2022 merupakan
merupakan publikasi tahunan hasil dari pelaksanaan Survei Harga Kemahalan Konstruksi (SHKK) yang
dilakukan secara triwulanan di seluruh Kabupaten/KotaProvinsi Sulawesi Selatan. Data yang
dikumpulkan dalam survei tersebut mencakup harga berbagai barang dan jasa konstruksi.
Data yang disajikan dalam publikasi ini meliputi data IKK Kabupaten/Kota se-Provinsi
Sulawesi Selatan. Publikasi ini diharapkan dapat memberi gambaran perkembangan data IKK
Kabupaten/Kota se- Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018-2022.
Nomor Katalog : 5102001.73
Nomor Publikasi : 73000.2235
ISSN / ISBN : -
Tanggal Rilis : 2022-12-02
Ukuran File : 2.74 MB
Sektor pertanian merupakan salah satu motor penggerak utama perekonomian
Provinsi Sulawesi Selatan dengan kontribusi pembentukan nilai tambah mencapai sekitar 20
persen dari total nilai tambah yang dihasilkan. Penyediaan indikator-indikator pertanian
menjadi hal yang penting untuk bisa digunakan dalam berbagai kajian sebagai dasar
pengambilan kebijakan pembangunan di sektor pertanian.
Analisis deskriptif dilakukan dengan mengelompokkan 24 kabupaten/kota yang
ada di Provinsi Sulawesi Selatan ke dalam 5 wilayah yaitu Selatan-Selatan, Maminasata,
Ajatappareng, Luwu Raya dan Toraja serta Bosowa. Wilayah Bosowa mencakup 3 kabupaten
yaitu Kab. Bone, Kab. Soppeng dan Kab. Wajo.
Indikator Pertanian Wilayah Bosowa Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021
menjelaskan berbagai informasi dan indikator pertanian di wilayah Bosowa khususnya terkait
luas tanam, luas panen dan produksi untuk masing-masing komoditas pertanian.
Nomor Katalog : 5203031.73
Nomor Publikasi : 73530.2206
ISSN / ISBN : -
Tanggal Rilis : 2022-11-30
Ukuran File : 21.68 MB
Tersedianya data pertanian yang tepat waktu dan akurat merupakan
pondasi untuk dapat mewujudkan kebijakan pertanian yang tepat sasaran.
Sejak tahun 2018, BPS berkolaborasi dengan Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(LAPAN) yang sekarang bergabung menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional
(BRIN), Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
(Kementerian ATR/BPN), serta Badan Informasi Geospasial (BIG) berupaya
memperbaiki metodologi penghitungan luas panen padi melalui penerapan
objective measurement dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi
dan komunikasi serta ketersediaan citra satelit resolusi tinggi. Kolaborasi
tersebut diwujudkan dalam suatu kegiatan yang bertajuk “Pendataan Statistik
Pertanian Tanaman Pangan Terintegrasi dengan Metode Kerangka Sampel
Area (KSA)” atau lebih dikenal dengan Survei KSA. Pelaksanaan Survei KSA
untuk komoditas padi mulai diimplementasikan secara nasional pada tahun
2018. Pengamatan lapangan Survei KSA dilakukan pada 7 (tujuh) hari terakhir
setiap bulan. Berdasarkan hasil Survei KSA, pada tahun 2021, luas panen padi
mencapai sekitar 985 ribu hektar atau mengalami peningkatan sebanyak 8,9
ribu hektar (0,91 persen) dibandingkan tahun 2020. Sementara itu, produksi
padi tahun 2021 yaitu sebesar 5,09 juta ton GKG. Jika dikonversikan menjadi
beras, produksi beras tahun 2021 mencapai sekitar 2,92 juta ton, atau naik
sebesar 219 ribu ton (8,12 persen) dibandingkan dengan produksi beras tahun
2020. Selain menghasilkan estimasi luas panen, Survei KSA juga memberikan
gambaran terkait fase amat padi lainnya, seperti luas fase vegetatif awal,
vegetatif akhir, generatif, potensi gagal panen, luas lahan pertanian yang
diberakan, serta luas lahan pertanian yang ditanami tanaman selain padi.
Nomor Katalog : 3102025.73
Nomor Publikasi : 73000.2233
ISSN / ISBN : -
Tanggal Rilis : 2022-11-30
Ukuran File : 3.03 MB
Booklet ini dirancang secara khusus bagi pengguna data yang
memerlukan data dan informasi statistik yang bersifat umum, ringkas
dan strategis khususnya data tentang indikator makro sosial ekonomi
Sulawesi Selatan yang terbit setiap triwulan.
Data yang dicakup dalam booklet ini meliputi data penduduk,
pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, ketenagakerjaan, inflasi, ekspor
impor, indeks pembangunan manusia, pariwisata, dan nilai tukar
petani.
Nomor Katalog : 4102004.73
Nomor Publikasi : 73000.2234
ISSN / ISBN : -
Tanggal Rilis : 2022-11-30
Ukuran File : 9.71 MB
Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022
merupakan publikasi tahunan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan
yang menyajikan tingkat perkembangan kesejahteraan rakyat Sulawesi Selatan antar
waktu dan perbandingannya baik antar Kabupaten/Kota maupun daerah tempat
tinggal (perkotaan dan perdesaan). Data yang digunakan bersumber dari BPS maupun
Organisasi Pemerintah Daerah. Data BPS bersumber dari hasil Survei Sosial Ekonomi
Nasional (Susenas), Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI), dan lainnya.
Publikasi ini menyajikan berbagai aspek kesejahteraan yang datanya tersedia dan
terukur. Untuk memudahkan interpretasi, perubahan taraf kesejahteraan dikaji menurut
delapan bidang yang mencakup Kependudukan, Kesehatan dan Gizi, Pendidikan,
Ketenagakerjaan, Taraf dan Pola Konsumsi, Perumahan dan Lingkungan, Kemiskinan,
serta Sosial Lainnya yang menjadi acuan dalam upaya peningkatan kualitas hidup