BPS Sulsel Selenggarakan Rilis BRS 1 November 2024 - Inflasi, NTP, Ekspor Impor, NTP

Tabe #SahabatData

BPS Provinsi Sulawesi Selatan telah merilis Berita Resmi Statistik (BRS) pada 1 November 2024 untuk data inflasi, Nilai Tukar Petani (NTP), ekspor impor, pariwisata, transportasi, dan produksi padi. Rilis ini dilakukan oleh Kepala BPS Provinsi Sulawesi Selatan, dan turut dihadiri oleh perwakilan dari Setda, OPD, dan Bank Indonesia. Adapun resume hasil rilis adalah sebagai berikut.

Pada Oktober 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 1,53 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,68. Inflasi tertinggi terjadi di Kabbupaten Luwu Timur sebesar 2,18 persen dengan IHK sebesar 106,10 dan terendah terjadi di Bulukumba sebesar 1,30 persen dengan IHK sebesar 105,15.

NTP Gabungan Provinsi Sulawesi Selatan bulan Oktober 2024 sebesar 118,32 atau naik 0,27 persen dibandingkan dengan NTP bulan September 2024 sebesar 118.

Nilai ekspor yang dikirim melalui pelabuhan Sulawesi Selatan pada bulan September 2024 tercatat mencapai US$ 191,04 Juta. Angka ini mengalami penurunan sebesar 1,96 persen bila dibandingkan nilai ekspor bulan Agustus 2024 yang mencapai US$ 104,86 Juta.

Pada bulan September 2024 tercatat 1.326 kunjungan wisman ke Sulawesi Selatan, mengalami penurunan sebesar 7,08 persen dibanding bulan Agustus 2024 sebanyak 1.427 kunjungan.

Jumlah total penumpang penerbangan domestik yang datang, berangkat dan transit mengalami penurunan sebesar 2,27 persen dari 806,19 ribu orang pada bulan Agustus 2024 menjadi 787,88 ribu orang pada bulan September 2024. Bila dibandingkan dengan bulan September 2023 mengalami penurunan sebesar 2,60 persen.

Pada 2024, luas panen padi diperkirakan sebesar 0,95 juta hektare dengan produksi padi sekitar 4,80 juta ton gabah kering giling (GKG). Jika dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi beras pada 2024 diperkirakan sebesar 2,75 juta ton. Produksi padi pada 2024 diperkirakan mengalami penurunan sebanyak 79,71 ribu ton GKG atau 1,63 persen dibandingkan produksi padi di 2023 yang sebesar 4,88 juta ton GKG.

#DataMencerdaskanBangsa